Jalan Tikus menuju Kekuasaan 2

“MENDAKI SEMERU”,demikian judul Pidato Ir Aburizal Bakrie pada acara deklarasi Pencapresan dirinya dari Partai Golkar.
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.   
Berikut cuplikan pidato Ir Aburizal Bakrie:
“Deklarasi ini bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi justru sebuah langkah awal yang panjang. Seperti mendaki Gunung Semeru, akan ada beribu tantangan. Akan ada pendakian yang terjal dan jurang yang dalam. Tetapi insya Allah kita akan berhasil menghadapi semua ini dan sampai pada tujuan yang kita cita-citakan bersama, sambil terus terus menjalankan prinsip “istiqomah dalam amal saleh.”
Cuplikan pidato Ir Aburizal Bakrie (ARB) diatas dengan judul Mendaki Semeru yang kebetulan terletak di Jawa Timur adalah tepat,terlepas dari sang pengonsep pidato memahami benar kendala kendala,disamping optimism keberhasian semangat mendaki Gunung Semeru,Kita masih ingat Shoe Hoek Gie yang menghembuskan nafas terakhir dalam pendakian Gunung Semeru.ARB adalah sosok yang sangat percaya diri,ditempah dengan segala kendala dan masalah.
Mendaki Gunung Semeru dimulai dari Sidoarjo.
Ada beberapa presepsi negative yang harus benar dicermati salah satunya luapan Lumpur Sidoarjo yang membawa dampak social lingkungan yang harus diakui.Jika waktu dapat diundur mungkin Bakrie tak ada niat ,atau secara sengaja menimbulkan bencana luapan Lumpur Sidoarjo.
Kalau menurut pengamatan saya pribadi, kasus Lapindo, bukanlah kesalahan PRIBADI Aburizal Bakrie, karena bukankah Minarak Lapindo Jaya adalah Perusahaan perseroan dan joint venture; sehingga secara legal formal, bukanlah tanggung jawab Aburizal Bakrie sebagai individu.
Nah jika ARB bersedia beramal bakti maka beberapa kendala pencapresannya akan tercitrakan dengan sempurna.Langkah yang harus diambil sebelum mendaki Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur adalah berupaya memprioritaskan dana pelunasan warga korban lumpur Sidoarjo.Dana itu dapat membantu memulihkan/membantu meningkatkan kwalitas dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi korban luapan lumpur panas.
Dengan melakukan prioritas ini maka ada beberapa manfaat yang diperoleh:
ARB akan dikenal sebagai orang baik,pemurah dan taat pada Ibunda yang mengamanahkan pembayaran dan pelunasan harus tuntas.
Gunung Semeru dan Sidorjo yang kebetulan berada di jawa Timur,sekalipun ARB bukan orang jawa namun telah berbuat kewajiban pada warga masyarakat diwilayah orang jawa,ini akan mendapat simpati dari masyarakat jawa.
Dengan memprioritas pelunasan dana pada warga korban lumpur Sidorajo yang kebetulan berada di Jawa Timur,maka pendakian Gunung Semeru akan tak mengalami kendala.Dapat dibayangkan mendaki Semeru namun mendapat pemboikotan warga Jawa Timur bahkan warga korban akan bersama sama dengan ARB untuk mendaki Semeru.
Lembaga survey,pengamat politik bisa saja berwarna dalam data seperti issue primordial bahwa ARB bukan orang jawa.Sesungguhnya itu adalah sebuah Mitos Politik,yang sengaja dihembus oleh lawan sebagai Entry Barrier.Sekalipun populasi 58 % penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa namun Indonesia adalah Bineka Tunggal Ika.Pemimpin Indonesia (Presiden) bisa berasal dari mana saja .Permasalahnya seorang pemimpin dinilai dari sekata dengan perbuatan alias dapat dipercaya.

Tawaran pada Pidato pembukaan Rapimnas III Partai Golkar tentang Nasionalisme Baru, adalah sebuah pemikiran dan konsep orsinil seorang Aburizal Bakrie dan relevan dengan apa yang terjadi kekinian.Rakyat Indonesia adalah Syah Pemilik Republik ini dan harus menjadi tuan di rumahnya sendiri.
Partai Golkar telah memutuskan secara tepat bukan cepatnya Rapimnas namun memberikan peluang pada Ir Aburizal Bakrie untuk mendaki Gunung Semeru dari “Sidoarjo”.Bukan sebagai sandera Politik Pencapresan namun untuk Rakyat Korban Sidoarjo lebih mengenal Aburizal Bakrie dengan tanggung jawabnya.