“Serangan
Semut Rang Rang” yang digalang para aktivis, dengan #SaveKPK ternyata MENTAL”,Saya
berkesimpulan demikian setelah mendengar pidato SBY malam ini.Malam ini 8
Oktober 2012 Indonesia seakan akan menjadi makin lucu dengan kemuculan SBY di
media elektronika menyampaikan SOLUSI tentang kisru antara POLRI dan KPK.
Rakyat
negri ini mungkin makin mengenal siapa Novel Baswedan,betapa tidak nama
tersebut menjadi buah bibir dikalangan pengguna jejaring social.Orangnya
sedikit gundul,namun menurut KPK adalah penyidik handal,sementara POLRI ingin
menangkap Novel Baswedan karena “katanya” terlibat kasus penembakan kawanan
pencuri sarang burung wallet.Inilah drama teranyar dipenghujung 2012 betapa
kekonyolan seakan ditampakan oleh Intitusi POLRI menangkap seseorang diwaktu
malam hari.
DRAMA Sederhana Memukau
Lucu
lucuan polri menangkap anggotanya sendiri,makin lucu kasusnya sudah 8 tahun
yang lalu.Rakyat warga negari ini ramai berdemo malam malam rela ke KPK,memang
sang sutradara sangat kreatif.Ingat semua dilakukan warga negari ini dengan
suka rela ihklas tanpa bayaran sebagai korban sebuah drama yang dibuat intitusi
penegak hukum KPK dan POLRI.Mari kita mengurai kelucuan yang memang benar benar
lucu :
1.Mari
kita memahami dengan benar prosesnya,tentulah POLRI tak mungkin melakukan hal
yang dilarang,termasuk tindakan konyol,malam malam menjemput “anggotanya”.Menjadi
drama karena bertepatan siangnya seorang jendral polisi diperiksa KPK.Warga
negari dihadirkan drama,“sesuatu” yang menyusup ke pikiran masing masing
sehingga lambat laun tertarik untuk mengikuti dan terpengaruh.Aktivis dan LSM
pun ramai ramai mengulang dan mengulang topic yang sama.Novel Baswedan menjadi “pahlawan”
adalah hak setiap warga negari menilai,namun nama SBY seakan berlomba pula.SBY
seakan sosok yang dinanti,ya dinanti akan apa tindakan yang diambil.Oh ya SBY
itu Presiden Republik Indoensia.Itulah proses yang menjadikan masyarakat
penasaran dan ingin tahu,bahkan social media ramai menampilkan Iklan “Orang Hilang”,maaf yang dimaksud
adalah SBY yang“menghilang”.
2.Mengapa
drama sederhana ini harus Novel Baswedan,bukankah tak sulit bagi polri karena
Novel Baswedan adalah anggota aktif polri,tapi drama paling sederhana dimunculkan
bertepatan dengan kasus Simulator Sim yang ditangani KPK.Inilah sasaran
utamanya sengaja membuat dugaan miring seluruh warga negari terhadap polri dan
menanti SBY “bertindak.Banyak yang tak jernih menilai,dan terpaku pada
penilaian sempit sebagai “Pahlawan”.banyak yang tak jeli menelaah kasus kasus
yang ditangani Novel Baswedan.Sangat lucu semua orang dekat istana sedang dan
pernah ditahan digedung KPK,sebut saja Hartati Murdaya,Angelina Sondahk, 2
wanita yang tercatat dekat dengan istana.Paling lucu mereka semua ditangani dan
ditangkap oleh Novel Baswedan.Warga negari tak jeli ada “pesan” yang lebih luas
dari sekedar menangkap Novel Baswedan.Polri sangat mudah jika memang mau
menangkap Novel Baswedan pada siang hari,apalagi yang bersangkutan adalah orang
polri sendiri.Mengapa harus Novel Baswedan karena dengan “memunculkan kasus
lama,yang sebenarnya lemah”,maka akan tercipta “tawaran”,sekaligus “jeratan”,Skenarionya
selama proses “wanita-wanita” pesakitan di KPK yang “kebetulan” orang lingkup
istana diyakini “perlu diselamatkan” dengan “pinjam” tangan polri.Inilah arti “seluas-luasnya”
drama sederhana yang sebenarnya lucu jika dicermati.Siapa yang mengira bahwa
polri demikian goblok menangkap Novel Baswedan malam malam.Maaf saya dalam
tulisan ini lebih cenderung menilai para aktivis dan KPK adalah yang pemeran
drama yang goblok.
3.Kerinduan
dan rasa penasaran warga negari ini terjawab dengan kemunculan orang yang
dirindukan sekaligus yang diisukan “hilang”.Pidato
SBY malam iini memukau,betapa tidak kasus Simulator Sim diserahkan pada
KPK.Ternyata pertapaan SBY mendengar apa yang dikehendaki warga negari,keputusannya
dipuji banyak orang yang memang sejak awal telah terbrainwash.
.Benarkah
demikian,TIDAK,sebab anak anak saja
sekelas “Yosua” paham “Jeruk makan Jeruk”
tak mungkin,artinya kasus ini sejak awal
harus ditangani KPK.Warga negari lupa dengan memberikan kasus simulator pada
KPK,berarti kasus lain yang lebih besar di kepolisian menjadi “aman”,Tentu
kalau KPK ngotot akan tak sama dukungannya ketika membela Novel Baswedan,ini
yang diharapkan oleh polri.SBY memiliki “mata dan telinga” yang menembus tembok
polri,dan juga KPK,ini adalah putusan sekaligus solusi bagi “pihak” tertentu termasuk para “wanita”
yang sedang ditahan KPK.Drama ini akan menyelamatkan “mereka” karena actor yang
disebut “pahlawan” telah tersandera/terjerat dan KPK tak ada muka lagi.Banyak
yang telah melupakan kisah pemeriksaan yang dilakukan Novel Baswedan pada
Yulianis bendahara Nazaruddin.Lucu jika banyak yang menganggap sesuatu yang
berlebihan bila ada polisi yang menanyakan hal ihkwal rumah Kelapa Gading,rumah
sang pahlawan.Apakah polisi tak memiliki kaitan informasi dengan politisi yang bermasalah
apalagi yang berjasa sehingga Timur Pradopo dipilih oleh DPR.Informasi dihembuskan
bahwa sang pahlawan menerima “uang jasa” bisa saja untuk mengacaukan
segala hal di KPK,termasuk Polri
4,Hal
terakhir Indonesia makin lucu,karena mendengar pidato SBY sebagian orang tak
paham tentang proses revisi UU KPK.Jika paham Prolegnas maka akan menjadi LUCU
jika SBY mengatakan tak tahu apa apa.Revisi UU KPK adalah hasil koordinasi
antara DPR dan Pemerintah,Bahkan menurut salah satu wakil ketua DPR revisi UU
KPK berasal dari Pemerintah,Hal lucu pernah terjadi ketika Keputusan BO Bank
Century, SBY katanya tak tahu apa apa.beruntunglah terakhir bukti surat SMI
dimunculkan Misbakhun sebagai bukti SBY tahu ttg hal tsb.
Keingingan Polri untuk
melakukan proses hukum terhadap Kombes Novel Baswedan saya pandang tidak tepat
baik dari segi timing maupun caranya..demikian SBY dalam pidatonya.Coba
perhatikan kalimat ini dapat diterjemahkan Polri diharapkan mencari waktu dan
cara yang tepat untuk menangkap Novel Baswedan.Selang usai pidato SBY,menjawab
pertanyaan wartawan tentang kasus Novel Baswedan,Kapolri Timur Pradopo menjawab
prosesnya kasus Novel Baswedan tetap akan berjalan,makin lucu ya,memang
Indonesia semakin lucu seakan terjawab apa dan bagaimana hubungan pidato
SBY serta tanggapan Kapolri.
Sayonara
Hambalang ,Century,Wisma Atlit